Astra

Grup Astra Perkuat Portofolio dengan Serangkaian Akuisisi 2025

Grup Astra Perkuat Portofolio dengan Serangkaian Akuisisi 2025
Grup Astra Perkuat Portofolio dengan Serangkaian Akuisisi 2025

JAKARTA - PT Astra International Tbk. (ASII) kembali menunjukkan agresivitasnya dalam memperkuat portofolio bisnis melalui akuisisi strategis. 

Terbaru, Grup Astra resmi mengakuisisi emiten pergudangan PT Mega Manunggal Property Tbk. (MMLP) senilai Rp3,34 triliun, menjadikan anak usahanya PT Saka Industrial Arjaya (SIA) sebagai pemegang saham pengendali MMLP.

“Dengan demikian, pada 30 September 2025, PT Saka Industrial Arjaya telah menjadi pengendali baru MMLP,” tulis Gita Tiffani Boer, Sekretaris Perusahaan Astra International, dalam keterbukaan informasi, Rabu (1/10/2025). 

SIA sendiri adalah anak perusahaan Astra yang seluruh sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh grup.

Transaksi ini merupakan langkah lanjutan dari strategi diversifikasi dan ekspansi aset Astra, seiring perseroan terus memperluas jangkauan bisnisnya di sektor properti, energi, kesehatan, dan teknologi.

Jejak Akuisisi Astra Sepanjang 2025

Akuisisi MMLP bukan langkah tunggal. Sepanjang tahun 2025, Astra aktif menambah kepemilikan di berbagai perusahaan untuk memperkuat lini bisnisnya:

Halodoc – Pada Februari 2025, ASII meningkatkan kepemilikan di startup kesehatan digital Halodoc menjadi 31,34%, dengan nilai transaksi sekitar US$57 juta atau setara Rp900 miliar. Langkah ini memperkuat posisi Astra di sektor layanan kesehatan berbasis digital.

PT Supreme Energy Sriwijaya (SES) – Pada Juni 2025, melalui PT United Tractors Tbk. (UNTR), Astra membeli 30,6% saham SES senilai US$30,8 juta (Rp501 miliar). 

SES memiliki saham di PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD), yang mengelola pembangkit listrik tenaga panas bumi di Sumatera Selatan dengan kapasitas 91,2 MW.

PT J Resources Nusantara (JRN) & ASA – UNTR juga menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi 99,99% saham PT Arafura Surya Alam (ASA) melalui anak usaha PT Danusa Tambang Nusantara (DTN), termasuk tambahan saham minoritas di PT Mulia Bumi Persada (MBP).

Selain itu, Astra memperkuat lini bisnis kesehatan dengan menambah kepemilikan saham di PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) hingga mencapai 20%.

Pada akhir September 2025, PT Astra Healthcare Indonesia (AHI) menambah 5 juta lembar saham HEAL, memperkuat posisi grup di sektor rumah sakit dan layanan kesehatan.

Strategi Diversifikasi Lini Bisnis

Wakil Presiden Direktur ASII, Rudy, menekankan bahwa Astra memiliki tujuh lini bisnis inti:

Otomotif

Jasa keuangan

Alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi

Agribisnis

Infrastruktur

Teknologi informasi

Properti

Ketujuh lini bisnis ini menjadi fondasi profitabilitas Astra. Namun, melalui akuisisi, Astra berupaya memperkuat dan memperluas sinergi antar-lini, sekaligus memasuki sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.

“Kami akan balance juga jangka pendek dan jangka panjang fokus ke depan. Ada tiga area besar yang kami sasar, yakni infrastruktur, kesehatan, dan mineral. 

Tidak menutup kemungkinan ke sektor lain yang berpotensi, melihat prospek yang menjanjikan dan ada peluang sinergi dengan lini bisnis Astra,” ujar Rudy dalam konferensi pers public expose, Agustus 2025.

Dampak dan Prospek Strategis

Langkah akuisisi ini memperlihatkan tiga strategi utama Astra:

Penguatan Portofolio – Dengan mengakuisisi MMLP, SES, dan HEAL, Astra memperluas jangkauan aset dan memperkuat diversifikasi bisnis, sehingga lebih tahan terhadap volatilitas pasar di satu sektor.

Ekspansi Lini Bisnis Baru – Investasi di sektor energi, pertambangan, dan kesehatan digital menunjukkan Astra berfokus pada industri dengan pertumbuhan jangka panjang dan peluang sinergi tinggi.

Optimalisasi Sinergi Korporat – Integrasi aset baru dengan lini bisnis yang ada memungkinkan Astra meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan rantai pasok, dan memperkuat positioning di pasar nasional.

Dengan strategi ini, Astra tidak hanya menekankan profitabilitas jangka pendek, tetapi juga menyiapkan fondasi pertumbuhan jangka panjang yang kokoh.

Kesimpulan

Sepanjang 2025, Grup Astra membuktikan diri sebagai konglomerasi yang agresif dan strategis melalui serangkaian akuisisi di berbagai sektor, mulai dari properti, energi, kesehatan, hingga teknologi digital. 

Akuisisi MMLP senilai Rp3,34 triliun menegaskan fokus Astra dalam memperluas portofolio aset dan memperkuat lini bisnisnya.

Langkah-langkah ini tidak hanya memperkuat posisi Astra di pasar domestik, tetapi juga membuka peluang sinergi antar-lini bisnis untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan. Dengan strategi diversifikasi yang matang, Astra terus memperkuat fondasi korporasi sekaligus membuka jalur ekspansi di sektor-sektor dengan prospek tinggi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index